Adakah di dalamnya, gadis mungil berambut poni? Menawarkan segelas rasa candu sekaligus pilu?
Apalah nasib waktu tak pernah setiap kali kita bertemu. Kau menjelma menjadi mataku yang meraba pada tiap detik tatapku, berbuahkah rindu?
Tak perlulah kini engkau kembali, sebab kita sudah saling membagi.
Sekali saja, bisakah kau lebih dari gambaran Indah-Nya.
Cukup, kau tak perlu tau. Ini hanya derma kata di atas tinta.
Apalah nasib waktu tak pernah setiap kali kita bertemu. Kau menjelma menjadi mataku yang meraba pada tiap detik tatapku, berbuahkah rindu?
Tak perlulah kini engkau kembali, sebab kita sudah saling membagi.
Sekali saja, bisakah kau lebih dari gambaran Indah-Nya.
Cukup, kau tak perlu tau. Ini hanya derma kata di atas tinta.
27-12-18
Comments
Post a Comment