Di sela malam bergelombang rindu, Bolehkah gelap menyisir sisa-sisa cahaya? Kembali memeluk hangat dalam peluk-Mu, Bersukacita dalam air mata bahagia. Menjadi udara yang dihirup, Menyelami kerinduan tanpa batas, Menghidupkan yang mati—pada hidup yang tak hidup, Berada dalam cinta tanpa ujung. 02.05.25
Jika jarak, waktu, rindu bertumpuk jadi satu. Teruntuk Tuhan dan ciptaannya, tak dapat dirasa oleh mata dan diraba oleh sentuhan. Maka jemarilah yang bertindak mewakili isi hati.