Ingatan Buku: Mitos Kecantikan
Cantik pada dunia modern dibentuk dari sebuah industri raksasa yang saling berkaitan. Utamanya tersebar dan terdoktrin melalui budaya massa. Revolusi Industri dan uang cukup mampu merevolusi tentang definisi kecantikan pada perempuan. Kecantikan dibentuk dan dijadikan patokan pada model yaitu orang lain.
Untuk menjadi cantik harus merasakan kekerasan, dan kesakitan sehingga mampu masuk dalam hidup masyarakat. Di Inggris wanita harus mengalami kekerasan secara seksual untuk terus bisa hidup dan bekerja*. Masalahnya kecantikan seperti ini seperti syarat mutlak untuk dibilang Indah. Kekerasannya dalam bentuk apa? Diet ketat, pakaian yang menyesakkan, sepatu yang bikin sakit, serta obat-obatan kecantikan lainnya. Untuk menjadi cantik harus diseragamkan seolah-olah itu bentuk mutlak pada hidup. Perempuan juga dibentuk seolah-olah takut menjadi tua, dan generasi tua bermusuhan dengan generasi muda.
Jujur buku ini lebih tebal karena menghadirkan fakta-fakta di Barat sana kenapa kecantikan model saat itu atau mungkin sampai saat ini menjadi lebih subur.
Definisi kecantikan setelah saya baca buku ini dan literatur lainnya menyimpulkan, bahwasanya cantik bukanlah sosok fisik yang bersifat permanen, ia bersikap imanen bahkan justru dinamis. Manusia bisa dikatakan cantik atau tidak berdasarkan kemanusiaan itu sendiri. Peletakan kecantikan pada bentuk fisik dan permanen hanyalah akal2an industri kapitalisme.
Jadi, kata cantik terlalu Agung untuk menafsirkan bentuk fisik sesuai selera industri kecantikan.
Lebih tepatnya kata *menarik*
Menarik belum tentu cantik kan?
Btw industri kecantikan juga uda menyasar laki2 dengan gelombang KPOP, menurut aing...untuk permasalahan ini, kita sama. Bukan laki2 dan maskulinitas yang dimusuhi, karena itu bagian yin dan yang, tapi... Kapitalisme itu sendiri lah yang menjadikan dunia bergerak seperti ini. Tapi kembali lagi, kita hidup di dalamnya, bernafas dengannya untuk zaman ini.
Jadi, apakah dunia benar-benar pernah menjadi ideal untuk ditinggali? Menurut saya Idealnya dunia hanya terjadi pada romantisasi sejarah, saya yakin 100 tahun kedepan, orang akan mendambakan saat ini. Seperti kita menganggap masa lalu adalah zaman2 emas.
Tapi itulah dunia setiap orang memiliki perjuangannya sendiri, sebab hidup yang benar-benar hidup adalah yang diperjuangkan bukan?
Terimakasih.
Comments
Post a Comment