Aku menanti temaram malam menafsir rindu itu,
Aku menjadi bulir air yang menetes tak tentu,
Menanti kering tuk disibak oleh waktu,
Ku kira kau begitu, tetap basah walau tetesnya menjadi kering pilu,
Kesepian mengulur menjadi ombak yang menggerus batu karang,
Kita pernah berdekatan, menyatu, menjadi deru..
Sekarang, abadi menjadi debu,
Dalam pandang rupa kau tetap ada,
Dalam kesadaran rasa kau berkelana,
Kini tak ada kata, apalagi suara..
Sekarang kita berpura-pura untuk menjadi seutuhnya manusia..
03.05.18
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete