Diorama terakhir, semua manis sepah ruah, menjadikan kalimat sebagai isi qolbu, rintik jemari menelisik bisikan kata, usai pandang malam kian membiru, sekarang tidurlah. karena ia sudah menjelma menjadi titik. tertanda tamat. 19.01.17
Jika jarak, waktu, rindu bertumpuk jadi satu. Teruntuk Tuhan dan ciptaannya, tak dapat dirasa oleh mata dan diraba oleh sentuhan. Maka jemarilah yang bertindak mewakili isi hati.