Saya akan coba tulis ini sesantai mungkin. Tulisan ini murni berdasarkan pengalaman apa yang saya hadapi, pandangi, resapi, dan baca, baik dari buku dan juga pengalaman. Diawali dari pertanyaan seorang teman “Pria tidak akan menikahi wanita yang dicintainya, tetapi dia akan memilih wanita yang dirasa siap untuk menikah.” Menurut saya, bagaimana kita memandang cinta sebaiknya dilihat berdasarkan perspektif zaman dan umur. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pemahaman soal cinta. Saya rasa pertanyaan teman saya tentang tipe laki-laki seperti ini cukup baik, tapi bisa menjadi salah juga. Pelaku dalam pertanyaan ini bisa dialami pria dan wanita. Ada pria yang sudah siap menikah, tapi wanita kekasihnya belum, karena bagi sang wanita, itu adalah tanggung jawab besar. Ada juga yang merasa belum memenuhi ekspetasi baik dari materi dan karir (masih merasa ada yang perlu dikejar). Di sisi pria juga sama, dia tidak siap lebih ke kemapanan, takut tidak membahagiakan dan masih ada banyak yang dik...
Jika jarak, waktu, rindu bertumpuk jadi satu. Teruntuk Tuhan dan ciptaannya, tak dapat dirasa oleh mata dan diraba oleh sentuhan. Maka jemarilah yang bertindak mewakili isi hati.