Di atas kepalaku burung-burung berkicau sedangkan diriku menikmati bunyi siul burung berkicau. Pada suatu masa yang sama, burung-burung lekas terbang menuju matahari. Sedang ku tertinggal, masih memumut sisa-sisa kicau dalam gempulan memori. Masihkah cahaya memanggil burung-burung lainnya tuk segera kembali? 21-06-20
Jika jarak, waktu, rindu bertumpuk jadi satu. Teruntuk Tuhan dan ciptaannya, tak dapat dirasa oleh mata dan diraba oleh sentuhan. Maka jemarilah yang bertindak mewakili isi hati.