Kereta ini mengiringi perjalanan mimpi, Dimana semua berubah menjadi sunyi, Musim terantai terganti, Lelap terkantuk manusia pengharap rahmat, Dikau yang sedih sebab kehilangan setengah hati, Dengarlah banda neira sekali lagi, Karena yang sia sia akan berbuah menjadi makna.. Hilang lah sebuah syair, Perjananan yang menuntun sunyi, Sendiri. 27.09.17
Jika jarak, waktu, rindu bertumpuk jadi satu. Teruntuk Tuhan dan ciptaannya, tak dapat dirasa oleh mata dan diraba oleh sentuhan. Maka jemarilah yang bertindak mewakili isi hati.