Kata-kata yang kuucap kini menjadi manis, sebab rasa memoar dahulu tak akan mungkin mengulang. Menjadi sentuhan malam kini, Semakin manis saat angan kembali berangan Menatap ku ditatap purnama, Tak secerah diselimuti bintang, Hembusan demi hembusan adalah arti rindu sebenarnya, Malam ini alunan dan tatapan bisu benda mati menatap seakan mengajak masuk ke dalam rona-rona masa lalu Sepeda mini pink, langkah demi langkah saat pulang sekolah Angkutan hijau dengan nama-nama unik, Dan keping-keping perasaan yang dulu mengalun dan masih singgah mendewasa seperti ini, Akulah sisa-sisa dan masih terduduk manis, Tiada lagi, kini meniada, mendewasa semua sudah mendewasa. Kini hanya ada.. Memori di masa muda 11.05.17
Jika jarak, waktu, rindu bertumpuk jadi satu. Teruntuk Tuhan dan ciptaannya, tak dapat dirasa oleh mata dan diraba oleh sentuhan. Maka jemarilah yang bertindak mewakili isi hati.