Pada suatu ketika, di m ana telah hilang hati dan jiwa raga. Masih adakah cinta berada? Sudah penuh asa duka menyelimuti, Tibalah saatnya menyadari.. Diri ini untuk siapa? Kaki ini melangkah kemana? Tangan ini meraba apa? Mata ini melihat siapa? Hingga pada suatu pagi, Ku melihat jendela kamar sudah lepas dari ikatan keduanya.. Semakin menyadari.. Aku tak pernah bisa memiliki.. Karena mati sudah menjadi ikatan pasti 15.09.16
Jika jarak, waktu, rindu bertumpuk jadi satu. Teruntuk Tuhan dan ciptaannya, tak dapat dirasa oleh mata dan diraba oleh sentuhan. Maka jemarilah yang bertindak mewakili isi hati.