Kemarin kenari berkicau malu, Di depan jendela ia menanti Sebuah kata doa dari rindu, Atau celotehan engkau di sore ini? Kembali ku lahir tetapi tidak dengan rindu.. Memupuk dalam hingga berbuah pilu.. Pada malam bulan bersyahdu, Kemudian ku tengok ia mendengar lagu.. Wahai ia, Kata bak pesan surga, Ku tunggu namun terlupa.. Memang inikah akhirnya dari cinta.. Selalu hilang meski tulus mengabdi rasa.. Pada jingga tak berwarna.. Pada engkau yang ku cinta.. Malam penawar cinta 22.08.16
Jika jarak, waktu, rindu bertumpuk jadi satu. Teruntuk Tuhan dan ciptaannya, tak dapat dirasa oleh mata dan diraba oleh sentuhan. Maka jemarilah yang bertindak mewakili isi hati.