Skip to main content

Posts

Ingatan Film: Zone of Interest (2023)

Ingatan Film: Zone of Interest (2023)D ir. Jonathan Glazer Apa kalian terbiasa mendengar burung berkicau di pagi hari? Mendengar suara alam, merasakan damai... Coba bayangankan kalau suara burung berkicau tersebut diganti oleh suara tembakan (bukan perang), teriakan, kata-kata intimidasi... Tapi tetap merasakan "damai"? Yup, ini terjadi oleh keluarga Rudolf Hoss yang tinggal persis di samping camp konsentrasi di Auschwitz. Suara dentuman tak enak yang bikin penonton makin khawatir itu digambarkan dengan damai, meski tau di luar pagar rumahnya mungkin banyak pembantaian dan pembunuhan setiap hari. Film ini mengajak saya untuk meneropong lebih dalam kehidupan sehari-hari keluarga Rudolf Hoss, kamera selalu menempatkan pada sisi Obyektif penonton, penonton seolah-olah mengikuti tanpa boleh ikut merasakan apa yang mereka rasakan, bahkan ketika film selesai.. saya masih merasakan keabu-abuan pada apa yang dirasakan Rudolf Hoss dan Istrinya.  Gambaran cinematogr
Recent posts

Ingatan Film: Budi Pekerti (2023)

Ingatan Film: Budi Pekerti (2023) Dir: Wregas B Ada satu ingatan muncul seusai menonton film Budi Pekerti.  "Percaya tidak percaya, menjadi manusia di era sekarang lebih banyak digerakkan oleh algoritma, sekarang masalah sekelas lingkungan er te/RT satu planet bisa tau, dan hobi menikmati keributan, penyelesaiannya juga harus diatur algoritma. Melampaui hyperealitas!"  Wregas mampu membawa cerita dengan paket visual yang pas. Apresiasi kepada seluruh krunya. Menikmati Budi Pekerti mengingatkan kembali saat menikmati proses tumbuh mas Wregas saat screening film TA nya yang berjudul Lemantun. Masih berpokok seputar keseharian, dan keluarga. Wregas selalu membawa aroma dapur yang khas, sehingga mudah diterima oleh penonton. Suasana kekeluargaan yang dekat, tidak perlu hiperbola bercerita trntang keluarga mapan, kaya yang sedikit sulit diterima. Hal yang saya suka pada film ini, sajian bahasa visual, naskah, dan karakter yang membaur sehingga kita bisa menikmati tiap

Rentang

Dua palung bergejolak di tengah riak panas dunia. Apakah kefanaan ini adalah duri dalam ingatan? Sedang jarak masih membentang. Apakah udara timur dan barat masih bisa menghangatkan? Tidak ada yang tau pasti, karena kefanaan masih jadi perjalanan tanpa tepi.

Ingatan Buku: Sebab kita semua gila seks

Ingatan Buku: Sebab kita semua gila seks Penulis Ester P. Membaca judul pada sampul buku ini memanglah agak sedikit nakal. Saya harus menutup sebagian covernya jika sedang baca buku ini di area publik.  Buku ini memang bacaan dewasa tapi tidak stensilan meski di dalamnya penuh dengan bahasa dan gambar "selangkangan" tentu karena bacaan ini khusus 21+, tapi percayalah buku ini sarat dengan makna dan pegangan karena pembahasan tabu. Buku ini tentang pengalaman sexperience dari penulis dan sekitar penulis. Bagaimana pembahasan gender perempuan yang dirasa lebih banyak dirugikan daripada laki-laki, contohnya ketika wanita banyak tidur dengan laki-laki disebut murahan. Tapi kalau laki-laki disebut perkasa atau pejantan tangguh. Buku ini juga membahas mitos-mitos dalam seks serta pengalaman unik dari sekitar teman penulis. Seperti Seks merupakan pertemuan kudus antara manusia dan Tuhan. Ada juga mitos jorok, biar ga kena penyakit dalam dunia prostitusi harus sering gant

Ingatan Filsafat: Kesendirian

Ingatan Filsafat: Kesendirian Oleh FF  Kesendirian pada hakikatnya adalah awal mula manusia ada di Bumi. Lahir dan mati pasti sendirian. Esensi Kesendirian pada saat ini, berkembang perasaan lain yang sunyi ialah kesepian. Kesepian itu pada nampaknya seperti terlihat identik dengan sendirian, akan tetapi pada hakikatnya berbeda. Kesepian identik dengan teralienasi kemanusiaan dalam diri sehingga kehilangan jati diri, tujuan, atau hasrat hidup. Kesepian ini minor dari kesendirian karena baik di tempat ramai atau sendiri ia bisa saja merasakan kesepian.  Kesendirian juga identik dengan keaslian jati diri, untuk mengetahui diri sendiri bisa kita nilai bagaimana kita sendirian. Apakah kita produktif atau impulsif? Karena kesendirian juga membentuk rasa aman tersendiri dan saat yang tepat mengenal, dan memahami diri sendiri. Pernah ga kalian ngerasa pengen sendiri tiba-tiba papasan atau ketemu teman yang tidak kita kehendaki, pasti ada perasaan "tidak enak". Kesendiria

Mungkin

Kekasihku adakah kau tahu bagaimana aku menggenggam tanganmu meski kau berada di kejauhan?  Mudah saja, aku selalu membayangkan kemungkinan-kemungkinan abadi bersama dirimu. Bagaimana kita memulai hidup, menjalani, serta mengkhayati perjumpaan.  "Mungkin" memang kata yang terkesan penuh keraguan, pengecut, atau berisi ketakutan. Kau tahu, menurutku kata mungkin adalah sebuah pengharapan, dan doa dari terhindar dari segala macam ketakutan yang berselimut. Tentang masa depan, jarak dan waktu. Aku sematkan kata "mungkin" karena aku membayangkan kita telah melampaui ruang dan waktu, memandang kedepan dari seharusnya, tentang skenario bagaimana kita bersama untuk waktu yang lebih lama. Kamu tahu, aku tidak sempurna, penuh cacat dimana mana, berisi rasa sepi, sedih, dan luka. Tapi aku ingin memberikan kesempatan kedua pada langkah hidup yang semakin tidak dapat diprediksi. Kata "Mungkin" juga berarti aku bersepakat pada takdir sekaligus skenario Tuhan, bagaimana

Azimat

Ada jalan panjang dalam tatap mata, Perlahan menjelang malam ku tasbihkan dalam takzim, Doa tanpa suara, sunyi sebab ruang dan waktu berbeda. Aku ingin menjelma cinta dalam doa yang meresap dan menyelam dalam matamu. Berenjana selayak udara yang kau hirup, Biar kau masih kuat dalam imaji, Izinkan ku rawat kau dalam kata-kata. Biar selimut doa dan peluk kata merengkuh dalam kerinduan. Kini, tak ada kiasan lagi, hanya menghitung hari, dirapal dalam doa dan kujadikan azimat kecintaan untuk dirimu. 29.04.23